Suarpos.com, Jakarta – Kesatuan Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI), Kembali menegaskan komitmen untuk menolak dan mengungkap kasus pemagaran laut yang semakin marak terjadi. Kali ini, KPPMPI menyoroti aktor atau dalang utama di balik pemagaran laut yang terjadi di wilayah pesisir kab. Tangerang beberapa bulan lalu. KPPMPI menilai jika pemagaran laut hanya merampas hak masyarakat pesisir, serta menjadi bukti nyata bagaimana kepentingan elite mengorbankan rakyatnya, dan keberlanjutan ekologi.
Menurut Koord. Advokasi KPPMPI, Jan Tuheteru “Ingatan kita tentang pemagaran laut yang terjadi di wilayah pesisir menunjukan bukti kepada kita semua, bahwa kepentingan segelintir elit telah merampas hak masyarakat pesisir” Ujarnya. Dia juga menambahkan jika pemerintah harus serius mengungkap dalang utama di balik pemagaran ini. “Negara melalui pemerintah harus tegas dan serius mengungkap dalang utama di balik pemagaran laut ini. Tambahnya, saat di wawancara Online.
Pemagaran laut adalah Tindakan perampasan ruang laut (Ocean Grabbing) yang dilakukan oleh koorporasi atau pemodal besar untuk mengakumulasi kapital atau hanya untuk kepentingan ekonomi semata dengan mengabaikan keberlanjutan ekologi maupun kesajahteraan rakyatnya. KPPMPI menegaskan bahwa praktik pemagaran laut yang terjadi di kabupaten Tangerang tidak terjadi tanpa alamiah, melainkan di dorong oleh kepentingan pemoda besar. Olehnya KPPMI mendesak pemerintah untuk mengungkap dalang utama dari praktik pemagaran laut tersebut.
“Kami menilai jika apa yang terjadi hari ini berkaitan dengan pemagaran laut di pesisir Kabupaten Tangerang itu terjadi bukan secara alami atau tanpa alasan, melainkan di dorong oleh kepentingan pemodal besar. Hal inilah yang menjadi alasan kami untuk mendesak pemerintah untuk mengungkap dalang utamanya” Ujar Jan. “Hal ini penting dilakukan agar memberikan perlindungan bagi masyarakat pesisir sesuai dengan amanat konstitusi yang berlaku”. Pungkas Jan
