Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) merupakan organisasi yang dibentuk sebagai wadah perjuangan bagi nelayan kecil dan tradisional di Indonesia. Kehadiran organisasi ini berangkat dari kondisi nelayan yang kerap menghadapi kesulitan, mulai dari akses permodalan, keterbatasan teknologi, hingga persaingan dengan kapal besar. Dengan adanya KNTI, nelayan tradisional memiliki ruang untuk menyuarakan aspirasi serta memperjuangkan hak-haknya agar memperoleh perhatian dalam kebijakan kelautan dan perikanan.
Sebagai organisasi, KNTI memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan tradisional melalui pemberdayaan, advokasi kebijakan, dan penguatan kapasitas. Upaya yang dilakukan meliputi pembentukan struktur organisasi dari tingkat desa hingga nasional, pelatihan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, hingga fasilitasi akses permodalan dan pasar. Peran ini tidak hanya memperkuat posisi tawar nelayan, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pengelolaan sumber daya laut yang lebih adil dan berkelanjutan.
Meski demikian, KNTI juga menghadapi berbagai tantangan, seperti regulasi yang tumpang tindih, keterbatasan infrastruktur, serta minimnya dukungan modal. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas menjadi sangat penting agar cita-cita KNTI dapat tercapai. Dengan sinergi tersebut, nelayan tradisional diharapkan mampu lebih mandiri, sejahtera, serta tetap menjaga keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.
