
SIARAN PERS – No: 03/SP/KPPMPI/X/2025
Jakarta, 27 Oktober 2025 — Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi maritim yang luar biasa. Namun, di balik kekayaan laut yang membentang dari Sabang hingga Merauke, jutaan nelayan masih berjuang di tengah keterbatasan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat, sekitar 17,74 juta jiwa masyarakat pesisir masih hidup dalam kemiskinan, dengan 3,9 juta di antaranya berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. Angka ini menjadi pengingat bahwa pembangunan sektor kelautan dan perikanan belum sepenuhnya menghadirkan kesejahteraan bagi mereka yang hidup di garis depan laut Nusantara.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI), Hendra Wiguna, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mengubah wajah sektor kelautan dan perikanan nasional.
“Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika global, pemuda harus turut berdinamika. Hadir dengan inovasi dan teknologi untuk mensejahterakan nelayan kecil Indonesia — yang jumlahnya mencapai 2,2 juta orang atau sekitar 85% dari total nelayan nasional,” ujar Hendra.
Dengan semangat itu, KPPMPI mengajak pemuda untuk “Menakhodai Laut Nusantara”, sebuah ajakan bagi generasi muda untuk bangkit, berinovasi, dan mengambil peran strategis dalam mengelola kekayaan laut Indonesia. “Orang muda tidak hanya harus mencintai laut, tetapi juga mampu mengelola dan melindunginya dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan semangat kewirausahaan,” tambah Hendra Wiguna.
Menurut Hendra, para pemuda dari 10,2 penduduk Indonesia yang beruntung lulus perguruan tinggi harus hadir secara nyata dalam mempersiapkan manusia pesisir yang berkualitas. Saat ini, diperlukan lebih banyak pelatihan keterampilan, dukungan terhadap inovasi teknologi maritim, konservasi ekosistem laut, hingga kompetisi start-up berbasis kelautan dan perikanan yang kesemua itu bertujuan untuk menumbuhkan jiwa ocean leadership di kalangan muda. “Dari pesisir harus lahir pemimpin-pemimpin muda yang berani, kreatif, dan visioner — yang siap membawa Indonesia menjadi poros maritim dunia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hendra menekankan pentingnya membangun ruang kolaborasi antara masyarakat pesisir, pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Sinergi lintas sektor ini menjadi kunci dalam mempercepat transformasi sektor kelautan dan perikanan, terutama dalam agenda hilirisasi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan ramah lingkungan. “Rakyat di desa pesisir harus lebih sejahtera, karena ia punya segalanya. Ia bukan sekedar punya tapi adalah penghasil yang dimakan oleh orang kota, ia penghasil yang dipakai oleh orang kota,” tutur Hendra penuh semangat. Dengan semangat kebersamaan, KPPMPI mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk berani mengambil peran, menjelajahi peluang, dan menjaga keberlanjutan laut Nusantara. Karena masa depan Indonesia ada di laut yang luas dan kaya akan harapan.
Sumber: Media Center KPPMPI
