Gulai Patin (Riau & Jambi)

Ikan patin, yang dikenal masyarakat Riau sebagai ikan baung, telah lama hidup di perairan sungai-sungai besar seperti Indragiri, Siak, Kampar, dan Rokan. Sejak dahulu, ikan ini menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat yang tinggal di tepi sungai. Para nelayan biasanya menangkapnya pagi-pagi dengan jala tradisional di aliran sungai yang tenang, lalu menjual hasil tangkapan segar mereka di pasar setempat. Dari tangan-tangan ibu rumah tangga, ikan patin diolah menjadi Gulai Patin, masakan khas Riau dan Jambi yang dimasak dengan santan, kunyit, dan rempah wangi. Hidangan ini bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan rasa dan identitas masyarakat Melayu pesisir sungai yang diwariskan turun-temurun.

Bahan-bahan:
1 ekor ikan patin (±800 gr), potong sesuai selera
500 ml santan cair
200 ml santan kental
2 batang serai, memarkan
3 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
2 cm lengkuas, memarkan
2 cm jahe, memarkan
1 buah tomat, potong-potong
3 buah belimbing wuluh (opsional, untuk rasa segar)
Garam & gula secukupnya
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
5 buah cabai merah besar
7 buah cabai rawit (opsional, sesuai selera)
2 cm kunyit
2 cm jahe
Cara Membuat:
1. Siapkan ikan – bersihkan ikan patin, lumuri dengan sedikit garam dan jeruk nipis, diamkan 10 menit lalu bilas.
2. Tumis bumbu – haluskan bumbu, tumis hingga harum bersama serai, daun salam, daun jeruk, jahe, dan lengkuas.
3. Masukkan santan cair – tuang santan cair, aduk perlahan agar tidak pecah, lalu didihkan.
4. Masak ikan – masukkan potongan ikan patin, masak dengan api sedang hingga setengah matang.
5. Tambahkan santan kental – masukkan santan kental, aduk perlahan, tambahkan belimbing wuluh atau tomat, garam, dan gula.
6. Sajikan – masak hingga ikan matang dan bumbu meresap. Angkat dan sajikan hangat dengan nasi putih.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top